Unggulan

Angga Gadut dan Caranya Menyeimbangkan Keinginan Klien dan Ekspresi Kreatifnya

by Angga Gadut

Article Categories

Body Category

 

Di kehidupan sehari-hari, mungkin bukanlah hal yang jarang bagi Anda untuk melihat iklan video di smartphone, TV, komputer, dan bahkan akun media sosial Anda. Tidak sedikit orang yang merasa terganggu dengan seringnya mereka disajikan jenis iklan tersebut tapi bagi Commercial Videographer seperti Angga Gadut, itu adalah caranya meluapkan pemikiran kreatifnya sambil mencoba memenuhi kebutuhan kliennya. Mari kita belajar lebih banyak darinya!

 

Ceritakan perjalanan karir Anda selama menjadi seorang Commercial Videographer!

Karier saya dimulai sebagai seorang Fashion Photographer pada 2009. Waktu itu, profesi Fashion Videographer masih dipandang sebelah mata tapi saya percaya bahwa profesi ini akan semakin dibutuhkan karena saya melihat trendnya di kanal-kanal Youtube dan Vimeo luar negeri.

Pada 2010, saya mulai mempelajari Fashion Videography dan mulai membuat Fashion Video dengan berkolaborasi bersama para desainer fashion, media online fashion, dan majalah fashion. Saya berusaha menekuni profesi ini sebagai profesi utama.

 

Commercial Video dari merek kosmetik bersama Amanda Rawles.

 

Pada 2013-2014, saya bekerja di salah satu advertising production house ternama di Jakarta di mana saya mulai mengenal Commercial Videography. Ditambah latar belakang pendidikan saya di bidang periklanan, saya semakin merasa tertarik dengan genre ini dan kini kemampuan serta pengalaman saya telah meningkat signifikan sejak saat itu.

 

Apakah Anda memiliki tips untuk bisa memahami visi para klien dan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan identitas merek mereka?

Di setiap proyek yang pernah saya kerjakan, kebanyakan klien pasti sudah memiliki ekspektasinya sendiri terkait hasil karya yang akan membantu mereka memasarkan produk atau jasa yang mereka tawarkan. Kondisi seperti ini membuat pekerjaan saya jauh lebih mudah.

Tapi, terkadang klien datang tanpa mengetahui apa yang mereka inginkan, apa ekspektasi mereka dan oleh karena itu mereka mengandalkan saya untuk menghasilkan ide untuk video promosi mereka. Dalam kasus seperti ini, latar belakang pendidikan saya berperan dan membantu saya mengarahkan mereka. Hal yang biasanya saya lakukan dalam situasi seperti ini adalah meminta mereka untuk menyediakan berbagai jenis data seperti siapa audiens sasaran mereka, kelebihan produk yang mana yang ingin ditonjolkan, apa identitas merek yang mereka miliki, dan berbagai macam hal lainnya. Berdasarkan data tersebut, saya biasanya menanyakan pendekatan komunikasi yang mereka sukai, baik itu pendekatan rasional atau emosional. Lalu saya akan mencari referensi yang tepat dari berbagai tempat untuk menghasilkan ide yang sesuai dengan kebutuhan klien. Singkatnya, menggunakan data sebagai dasar datangnya ide akan lebih mudah dimengerti dan diterima oleh klien.

 

Apa tantangan terbesar Anda ketika mengerjakan proyek Commercial Video? Bagaimana cara Anda menghadapinya?

Bagi saya, tantangan terbesar ketika mengerjakan proyek Commercial Video adalah ketika mencari jalan tengah antara sebuah ide dan keinginan klien.

Secara umum, klien pasti ingin lebih fokus menjual produk atau jasa yang mereka tawarkan, menampilkan produk atau logo merek sesering mungkin, dan memastikan bahwa produk yang ingin dijual tampil selama mungkin dalam video. Saya paham maksud mereka dan saya mengerti bahwa hal tersebut penting bagi mereka namun saya selalu menekankan kepada klien saya bahwa ada berbagai elemen pendukung lainnya dalam sebuah video yang sama pentingnya dengan hal-hal tersebut agar para audiens bisa lebih tersentuh dengan pesan yang ingin disampaikan.

 

Menangkap detail untuk Commercial Video produk makanan.

 

Untuk menangani hal ini, biasanya saya sering-sering berkomunikasi dengan klien di periode pra-produksi. Saya selalu mencoba menjelaskan setiap detil dari ide yang saya miliki beserta alasannya karena Commercial Video adalah sebuah seni menggabungkan komunikasi yang efektif dan visual yang bermakna.

 

Apa saja gear andalan Anda ketika mengerjakan proyek Commercial Video dan kenapa Anda memilih gear tersebut?

Saat ini saya sedang menggunakan kamera Sony FX3 Cinema Line karena bentuknya yang sangat ringkas tapi tetap bertenaga. Saya suka fitur kipas internal di dalam kamera ini karena bisa membantu saya mengambil gambar dalam berbagai kondisi ekstrim seperti merekam iklan makanan di area dapur yang sangat panas atau merekam timelapse dari kue yang sedang dipanggang di dalam oven. Kondisi seperti itu tentu akan membuat temperatur kamera naik tanpa terkendali tapi kipas internal dari FX3 Cinema Line sangatlah bermanfaat ketika saya sedang bekerja.

Untuk lensa, saya mengandalkan SEL50F14GM yang bisa membuat produk atau model yang saya ambil gambarnya jadi tampak lebih cantik dan indah. Saya juga menggunakan SEL2470GM2 karena bisa digunakan di semua kondisi pengambilan gambar, dan SEL70200G2 juga bermanfaat bagi saya ketika merekam gambar macro.

 

Apa pengalaman yang paling berkesan ketika mengerjakan proyek Commercial Video menggunakan kamera Sony?

Banyak klien yang merasa terkesan dengan kualitas FX3 Cinema Line, terutama karena fitur internal LUTs input yang dimilikinya. Ketika saya sedang mengambil video dan klien melihat monitor untuk melihat hasil rekamannya, mereka merasa senang karena sudah bisa melihat tampilan warna seperti warna aslinya.

 

Official music video dari Baim dan Donnie Sibarani.

 

Beberapa dari mereka juga merasa terkesan dengan kualitas gambar yang saya rekam hanya menggunakan FX3 Cinema Line dan sebuah gimbal. Gear yang saya gunakan tampak sederhana tapi hasilnya sangat profesional.

 

Apakah Anda memiliki genre videografi lain yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Saya ingin tahu lebih banyak tentang sinematografi. Sebagai seorang videografer, menonton film adalah kesenangan saya dan saya juga menggunakan film yang saya tonton sebagai referensi untuk pekerjaan saya. Belakangan ini, saya banyak berbincang bersama orang-orang yang bekerja di industri film dan hal yang saya pelajari adalah film sangat berbeda dengan Commercial Video. Mengobrol bersama mereka dan juga melihat bagaimana mereka bekerja memicu diri saya untuk ingin belajar lebih banyak tentang perfilman dan tentunya saya ingin bisa membuat film saya sendiri suatu hari nanti.

 

Article Theme

Kami ingin meminta akses ke Geolokasi Anda untuk memberi Anda pengalaman yang disesuaikan. Perlu diketahui bahwa Anda dapat menarik persetujuan Anda kapan saja melalui pengaturan browser Anda.