Menguasai Fotografi Makro dengan Alpha 7R IV
Penguasaan fotografi tidak hanya membutuhkan keahlian teknis, tetapi juga konten yang menarik demi mendapatkan hasil yang diinginkan. Mulai dari pemandangan yang membentang dan langit malam hingga potret menawan dan jejak lampu yang memukau, genre ini sangat luas untuk dijelajahi fotografer.
Eko Adiyanto berani melangkah di jalur yang tidak begitu dikenal: Fotografi makro. Yang menjadi subjek fotonya? Alam liar.
“Saya senang menangkap momen unik hewan liar dari jarak sangat dekat,” ujarnya. “Ini juga membantu memperkaya pengetahuan kita tentang hewan liar”.
Eko Adiyanto berani melangkah di jalur yang tidak begitu dikenal: Fotografi makro. Yang menjadi subjek fotonya? Alam liar.
“Saya senang menangkap momen unik hewan liar dari jarak sangat dekat,” ujarnya. “Ini juga membantu memperkaya pengetahuan kita tentang hewan liar”.
Fotografer ini menjelaskan bagaimana fotografi makro menunjukkan sisi lain yang biasanya tidak terlihat pada sosok hewan liar. Mulai dari lipatan pada sisik reptil hingga matriks pada mata serangga, fotografi makro menunjukkan detail yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Berbekal pengalamannya selama satu dasawarsa, Eko tahu benar tentang hal ini. Ia bahkan telah menulis panduan pengambilan gambar makro dan menerima berbagai penghargaan, salah satunya adalah Macro Photography of the Year 2017 dari Macro World Mania Photography.
Selain matanya yang jeli, Eko juga menggunakan Alpha 7R IV dari Sony untuk mengambil foto makronya, membuktikan keandalan kamera serbaguna ini untuk berbagai genre.
Lebih dekat dengan Alpha 7R IV
Menurut Eko, autofokus cepat dan resolusi tinggi adalah dua kriteria dasar yang utama baginya ketika memilih kamera makro. Alpha 7R IV memberikan kedua-duanya di samping bodi ringan dan performa unggul yang memperjelas detail terkecil, lanjutnya.
Kualitas gambar tanpa tandingan dari kamera ini tidak perlu diragukan lagi karena memiliki sensor full-frame 61.0 megapiksel. Selain resolusi yang luar biasa, sensor ini juga memiliki gradasi halus, sensitivitas tinggi, dan noise rendah dengan standar tertinggi ISO 32000. Setiap foto dirancang untuk menangkap intisari dari setiap adegan dan detail terkecil dari setiap subjek, bahkan dalam pencahayaan rendah.
“Rendering dan akurasi warnanya sangat bagus,” sambung Eko ketika membahas kualitas gambar. “Foto yang dihasilkan sama dengan subjek yang kita lihat.”
Memantau gerak-gerik hewan liar
Menurut Eko, cara termudah untuk mengambil gambar hewan dari jarak dekat adalah melakukannya saat hewan tersebut tidur. Namun, ini tidak selalu aman. Jika ia tidak berhati-hati, hewan liar itu dapat membahayakannya. Untungnya, ada solusi.
Ia mengatakan: “Dengan resolusi tinggi dan performa pengambilan gambar Alpha 7R IV, saya dapat mengambil gambar hewan dari jarak yang aman dan tetap mendapatkan gambar yang sangat detail”.
Alpha 7R IV juga memiliki performa kecepatan tinggi sehingga Eko dapat dengan mudah menangkap gambar hewan yang sedang bergerak. Fast AF kamera ini, misalnya, adalah fitur andalan Eko. Sensor gambarnya yang menakjubkan memberikan cakupan AF densitas tinggi di samping ketangkasan Fast Hybrid AF yang menangkap gerakan hewan dengan begitu detail.
Bukan hanya itu. Mulai dari mamalia yang menerkam hingga kadal yang merayap, Eko sangat menyukai fitur Real-time Tracking yang mengunci subjek dan menjaga fokus pada subjek tersebut secara efektif. Ada juga Real-time Eye AF yang melacak mata hewan dan memfasilitasi deteksi otomatis dengan cepat. Dengan begini, Eko dapat berkonsentrasi merancang fotonya selagi kameranya bekerja.
Cerdik mengambil gambar
Perjalanan Eko untuk mencari foto tidak mudah sebab ia harus bertualang di alam liar demi mendapatkan gambar hewan dalam keadaan alami. Karena itu, proses pengambilan gambar yang lancar sangat penting.
Menurut Eko, Alpha 7R IV adalah pilihan tepat karena memiliki bodi ringan dan masa pakai baterai yang panjang. Selain itu, kamera ini dilengkapi stabilisasi gambar 5-sumbu ketika memotret dengan memegang kamera (handheld shooting).
Ia berkata, “Dengan Lensa G FE 200-600 mm dengan panjang fokus 600 mm, saya bisa memotret dengan kecepatan 1/200 dtk dan hasilnya sangat bagus”.
Selain itu, kamera ini juga memiliki berbagai fitur yang makin mempermudah alur kerja Eko, salah satunya adalah pengaturan tombol kustom yang dapat diakses dengan mudah untuk memprogram Recall Custom Hold.
Pesan terakhir
“Saya sering menggunakan (Recall Custom Hold) untuk mengganti setelan kamera dengan cepat agar bisa mengambil gambar dalam kecepatan tinggi 1/4000 dtk (untuk memotret burung yang terbang),” jelasnya “Kemudian, mengganti setelan kamera sekali lagi ke kecepatan rendah 1/200 dtk (saat burung itu mendarat di pohon).”
Demi menguasai pengambilan gambar hewan dari jarak sangat dekat, Eko menyarankan untuk sering berburu foto dan memperkaya wawasan mengenai perilaku hewan. Di samping itu, Alpha 7R IV adalah pendamping yang andal untuk mengambil gambar, tidak hanya untuk fotografi makro alam liar.
“Alpha 7R IV sangat cocok bagi fotografer yang membutuhkan AF cepat, akurasi, serta kualitas gambar dengan detail yang bagus,” ia menyimpulkan.
Penafian: Opini yang disampaikan dalam publikasi ini adalah pendapat Eko Adiyanto dan tidak mencerminkan opini atau pandangan Sony Singapore.
