Jiggie Alejandrino membeberkan proses di balik foto-foto pernikahan karyanya yang memesona
Hari bahagia bagi pengantin adalah hari yang memusingkan bagi para fotografer. Bagaimana tidak, sering kali mereka hanya punya satu hari mengabadikan kemeriahannya.
Oleh karena itu, terjun ke dunia fotografi pernikahan bukanlah hal yang mudah. Fotografi pernikahan mencakup seluruh genre fotografi: Potret, lanskap, dan close-up, juga visual dokumenter serta foto grup dan keluarga.
Jiggie Alejandrino hadir untuk memberikan pencerahan tentang genre yang ambisius ini. Fotografer kelahiran Filipina ini memiliki pengalaman fotografi puluhan tahun.
Di samping memiliki mata yang peka terhadap momen, dia juga dianggap sebagai seorang spesialis pencahayaan yang diakui keterampilannya. Kecakapannya dalam memanipulasi hal di sekelilingnya dan cahaya buatan terbukti sangat bermanfaat dalam menghasilkan foto yang bersih dan klasik, sesuatu yang dicari dalam fotografi potret dan pernikahan.
Baca selengkapnya untuk mengetahui perlengkapan dan teknik yang digunakan Jiggie dalam beberapa foto pernikahan favoritnya.
Oleh karena itu, terjun ke dunia fotografi pernikahan bukanlah hal yang mudah. Fotografi pernikahan mencakup seluruh genre fotografi: Potret, lanskap, dan close-up, juga visual dokumenter serta foto grup dan keluarga.
Jiggie Alejandrino hadir untuk memberikan pencerahan tentang genre yang ambisius ini. Fotografer kelahiran Filipina ini memiliki pengalaman fotografi puluhan tahun.
Di samping memiliki mata yang peka terhadap momen, dia juga dianggap sebagai seorang spesialis pencahayaan yang diakui keterampilannya. Kecakapannya dalam memanipulasi hal di sekelilingnya dan cahaya buatan terbukti sangat bermanfaat dalam menghasilkan foto yang bersih dan klasik, sesuatu yang dicari dalam fotografi potret dan pernikahan.
Baca selengkapnya untuk mengetahui perlengkapan dan teknik yang digunakan Jiggie dalam beberapa foto pernikahan favoritnya.
Orang-orang mungkin berasumsi bahwa komposisi favorit Jiggie adalah gambar yang diambil dengan sedikit cahaya. Dalam foto ini, dia memanfaatkan cahaya sekitar untuk mendapatkan komposisi yang halus yang menyandingkan sang pasangan dengan pemandangan alam yang spektakuler.
"Anda harus mengamati detail di luar cahaya sekitar untuk menemukan keajaiban yang tersembunyi dalam sebuah foto," ungkapnya. "Saya menurunkan pencahayaan gambar untuk menonjolkan warna langit, menggunakan flash dan Sony FE 70-200 mm F4 G OSS supaya latar belakang tampak lebih dekat dengan subjek."
Fungsi lain dari lensa G yang bermanfaat dalam pengambilan gambar cantik ini adalah zoom jarak menengah yang lebih mampu menjangkau latar, ketajaman sudut ke sudut yang optimal untuk menangkap detail dengan jelas, dan stabilisasi gambar untuk mengurangi blur. Lensa ini juga memiliki desain yang ringkas dan ringan untuk memudahkan setiap orang berburu foto.
Kurang cahaya? Jiggie tidak pernah cemas mengambil foto low-light karena dia memakai lensa tetap Sony 50 mm F1.4 ZA yang memiliki apertur besar. Dia menjelaskan bahwa foto di atas diambil dalam keadaan gelap gulita.
"Saya memanfaatkan cahaya sekitar dari lilin, yang saya tangkap dengan Sony Alpha 7R III di tangan saya dalam 1/5 detik berkat fitur stabilisasi di bodinya," ungkapnya. "Saya juga menambahkan flash di belakang subjek."
Momen penuh cinta terkadang perlu diabadikan dengan pemandangan yang indah sebagai latarnya. Untuk mendapatkan foto-foto yang indah, Jiggie mengandalkan lensa Sony FE 16-35mm F4 ZA OSS dengan rentang zoom sudut lebar serta kemampuan optik yang disempurnakan. Berkat keduanya, semua detail dan warna dapat terekam dengan sangat baik. Selain lensa yang dipasangkan dengan Sony Alpha 7R III, Jiggie juga menggunakan flash eksternal untuk menyempurnakan pencahayaan demi terciptanya rim light yang cantik, memisahkan pengantin dari latar belakang.
Jiggie berkata bahwa, dalam fotografi pernikahan, dia menggunakan FE 24-70 mm F2.8 GM yang berada di jajaran lensa tercanggih Sony. Lensa G Master dijuluki yang tercanggih karena rentang zoom besar-nya yang melengkapi bodi kamera Sony, tempat gambar diambil dalam resolusi tinggi dengan detail yang tajam dan tekstur yang utuh. Dihiasi dengan bokeh yang creamy, foto di atas adalah bukti kesempurnaan lensa ini.
Jiggie menerangkan: "Lensa ini membantu saya mendapatkan komposisi yang tepat, bahkan di tempat sempit dan dengan apertur F2.8 sekalipun. Hasilnya, elemen tidak fokus di bagian depan membuat pengantin terlihat menonjol dalam suasana yang ramai."
Untuk foto potret, Jiggie mengandalkan lensa FE 85 mm F1.4 GM, yang juga disebut sebagai lensa tetap potret terbaik di seri lensa elite Sony. Dengan pengaturan apertur F1.4 yang lebar, lensa ini memiliki resolusi yang tak terkalahkan dan teknologi bawaan seperti elemen kaca ED yang menekan aberasi kromatik dan meminimalkan pewarnaan buatan. Bokeh yang dihasilkan juga membuat Jiggie terkagum-kagum.
"Bokeh yang dihasilkan lensa ini adalah pelengkap sempurna untuk cahaya yang saya tempatkan di belakang subjek di sisi kiri kamera," ucapnya ketika membicarakan foto pernikahan di atas yang diambil di tempat terbuka. "Kombinasi ini membantu saya untuk menggunakan elemen-elemen yang lazimnya mengganggu sebagai bingkai untuk kedua mempelai."
Penafian: Pendapat yang disampaikan dalam tulisan ini adalah pendapat pribadi penulis. Pendapat tersebut tidak mencerminkan pendapat atau pandangan Sony Singapore.